Kamis, 07 Februari 2013

“Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Kacamata Al-Qur’an“


Pendidikan anak usia dini membutuhkan perhatian khusus, karena kecerdasan orang yang mendidiknya maka itu pula kecerdasan anak tersebut. Namun sangat disayangkan karena peneliti pendidikan anak usia dini lebih banyak non muslim. padahal teori-teorinya sudah banyak terdapat di dalam Al-Qur’an. Seperti: Teori Kecerdasan Jamak Howard Gardner  yang menjelaskan 8 kecerdasan anak, seperti kecerdasan naturalis, logic matematika, linguistik, musik, dll. Namun ini hampir sama dengan penafsiran dalam Q.S. Al-Alaq, yaitu: “Membaca” yang memiliki banyak penafsiran ,yaitu :
1.      Membaca Alam
2.      Membaca bahasa tubuh
3.      Membaca situasi/keadaan,dll
            Dengan  demikian sistem  kerja  otak  anak  usia  dini  yang  membutuhkan  optimalisasi  yang  tepat, sepatutnya memiliki nilai Qur’ani (pusatnya dari segala macam ilmu). Ibnu Sina pun mengungkapkan bahwa pendidikan seorang anak itu meliputi 3 aspek, yaitu : kurikulum yang diajarkan dengan melihat usia perkembangan dan pengalaman empiris. Sedangkan Al- Ghazali menyebutkan bahwa pendidikan adalah tujuan manusia diciptakan sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al- Dzariyat yaitu untuk mengabdi kepada Penciptanya. Maka  ini  terkait  dengan  pola  pengasuhan  berdasarkan  perkembangan  anak  usia  dini yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Al-Qur’an. Menurut  penelitian  Hj.Nibras  OR  Salim  pengamat  dan pemerhati  pendidikan  Anak  Usia  Dini  di  Madrasah  Istiqlal orang tua/pendidik  wajib  memperhatikan  dan  mengawasi  anak  dalam  rangka  mempersiapkan  anak  yang  beriman  dan  bertaqwa, terutama  dalam  :
a.        Segi  Keimanan
Hendaklah kita  menanamkan  prinsip-prinsip  keimanan  anak  dengan  metode  yang  tepat  dan  tentu  saja  dengan  alat  peraga  yang  mendukung, karena  materi  keimanan  ini  banyak  yang  abstrak, maka  sangat  diperlukan  ketrampilan  guru  untuk  menyiapkan  alat  peraga  yang  sesuai, dapat  dibuat  dan  dapat  juga  menggunakan  ciptaan  Allah  yang  ada  di sekitar  kita.
b.        Segi  Moral / Akhlaq  Anak
Dalam  masa  perkembangan  anak, kita  telah  mulai  menanamkan  dan  mengenalkan  serta  membiasakan  anak  berakhlaq  yang  baik. Mendidik  dan  membiasakan  anak  berakhlaq  yang  baik  hendaklah dalam  setiap  kesempatan, baik  dalam  proses  ngajar-mengajar  ataupun  dalam  bermain, kalau  mungkin  dalam  luar  sekolah  dapat  bekerjasama  dengan  orang  tua  murid. Saling  memberikan  perhatian  dan  membimbing  anak  kearah  akhlaq  yang  baik. Anak biasanya  suka  meniru  apa  yang  dia  lihat dan  dengar, tanpa  mengetahui  apakah  itu  yang ditirunya  itu  benar  atau  salah. Misalnya  kebiasaan  bohong, berbicara  keras  dan  kasar, suka  berkelahi, suka  mengadu, iri, dsb. Di sinilah  pendidik / guru  dituntut  agar  dapat  mengarahkan  anak  kepada  akhlaq  yang  baik  dengan  cara  yang  tepat  dan  bijaksana.
c.       Segi  Mental  dan  Intelektual  Anak
Para  pendidik/guru  dituntut  agar  memberikan  perhatian  terhadap  perkembangan  mental  dan  intelektual  anak, terutama  yang  berhubungan  dengan  pengenalan  dan pembiasaan  untuk  melakukan  yang  diperintah  agama  dan  meninggalkan  yang dilarang. Sejak  dini  anak  telah  dibekali  dengan  pengetahuan  dan  mencintai  amal  ibadah  sesuai  dengan  kemampuan  anak, sehingga  terbiasa  melakukannya  setelah  dewasa  dengan  penuh  pengertian.Sejak  dini  telah  dikenalkan  mana  yang  halal  dan  mana  yang  haram  dengan  menanamkan  ketaatan  dan  kepatuhan  kepada  Allah SWT.
d.        Segi  Jasmani  Anak
Islam  juga  sangat  memperhatikan  kebutuhan  jasmani  manusia, makan, minum, dan kesehatan  merupakan  modal  utama  agar  dapat  berkarya  dan  beribadah  dengan baik.Untuk  itu  Allah  memerintahkan  agar  manusia  menghindari  makanan  yang  haram  dan  menganjurkan  makanan  halal  dan  bergizi. Termasuk berolah raga  juga  dianjurkan  agar  anak  dibiasakan  sejak  kecil.
Mendidik  anak  agar  tahu  cara  hidup  sehat  dan  mengenalkan  kepada  anak  bagaimana  mencegah  dan  mengobati  penyakit  sejak  dini  adalah  merupakan  tugas  para  pendidik  dan  guru.
e.         Segi  Psikologi  Anak
Biasanya  kita  sering  menemukan  anak  yang  pemalu, suka  takut, suka  marah, tidak  percaya  diri dsb. Dalam  hal  ini  guru/pendidik  mempunyai  peran  yang  sangat  penting  agar  dapat  memecahkan  masalahnya. Tentu  saja  kita  cari  penyebabnya  kemudian  kita  besarkan  jiwanya, kita  beri  kepercayaan  bahwa  Allah  selalu  melindungi, Allah  selalu  saying  dst, sehingga  anak  menjadi  berani  menghadapi  segala   yang  ditakutinya  dan  dia  juga  dapat  meyakini  bahwa Allah  Maha  Mengetahui.
f.       Segi  Sosial  Anak
Anak  didik  biasanya  mempunyai  sifat  ego  yang  tinggi, dia  tidak  peduli  kepada  orang  lain, yang  penting  baginya  adalah  dirinya. Hal  ini  perlu  mendapat  perhatian  yang  sungguh-sungguh  dari  para  pendidik / guru. Bagaimana  membimbing  anak  agar  tumbuh  rasa  senang  kepada  hubungan  social  terhadap  yang  tua, sebaya, yang  kecil, yang  miskin, kepada  tetangga  dan  seterusnya.
g.      Segi  Spiritual  Anak
Anak  belum  tahu  dan  belum  mengenal  Allah. Dan  anak  belum  mengetahui  siapa  dan  bagaimana  Allah  itu. Maka  tugas  pendidik  mengenalkannya. Mengenalkan  bahwa  Allah itu  selalu melihat apa yang kita lakukan, Allah selalu mendengar apa yang kita ucapkan, Allah itu yang menciptakan segala-galanya tersebut. Anak perlu kita latih berdoa memohon kepada Allah, sehingga mereka tahu bahwa Allah itu yang kita sembah dan kepadaNya kita minta pertolongan. Sejak kecil anak harus kita bekali dengan iman dan dilatih untuk taat beribadah kepada Allah. Latihan shalat, latihan puasa dan mengenalkan cara ibadah / manasik haji sesuai dengan kemampuannya adalah merupakan tugas para pendidik / guru.

MANFAAT INTERNET UNTUK PARA PELAJAR, PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT


Internet adalah wadah dan sumber informasi bagi setiap individu saat ini, karena melalui internet pencari berita akan lebih mudah dan mendapatkan lebih banyak informasi hanya dengan memasukan kata kunci atau informasi yang dicari tanpa harus menunggu lama dan  mencari narasumber atau pun datang ke tempat kejadian. Walhasil  internet adalah  komoditi utama yang sangat  trend an dibutuhkan saat ini.
Secara harfiah, internet (kependekan dari 'interconnected-networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Sehingga dengan melesatnya perkembangan internet sekarang sepesat itu pulalah perkembangan ilmu pengetahuan bagi para pelajar, pendidikan dan masyarakat, lalu menimbulkan sisi positif dan sisi negative.
Sisi positif internet bagi pelajar dan pendidikan
1.      Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan dengan menu-menu pengetahuan yang tersedia di internet
2.      Sebagai sumber tambahan Pelajaran yang belum di mengerti di Sekolah
3.      Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer
4.      Sebagai Sarana Komunikasi: Sarana Komunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar Informasi dengan teman di Internet untuk menambah wawasan namun jarang sekali Manfaat Internet bagi pelajar maupun mahasiswa untuk menggunakannya seperti itu melainkan sarana untuk chatting chattingan, sungguh sangat di sayangkan.
Sisi positif internet bagi Masyarakat
1.      Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat.
2.      Keberadaan internet bisa mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan.
3.      Dalam hal pergaulan,internet juga punya peranan yang sangat besar. Banyaknya forum dan jejaring sosial saat ini yang bisa membantu siapa saja untuk menambah pergaulan.
4.      Bisa menjalankan sebuah bisnis melalui media internet.
5.      Kelebihan dari bisnis jenis ini adalah kita tidak perlu repot-repot menyewa lahan/toko untuk berjualan.
6.      sinilah letak manfaat jejaring sosial yang ada di internet.
7.      Media internet adalah salah satu media yang sangat bagus untuk promosi.
8.      Manfaat internet bagi masyarakat tak cuma terbatas pada para pebisnis, dan juga untuk para konsumen. Bila kita malas keluar rumah untuk belanja barang-barang tertentu, kita bisa mencari barang yang kita inginkan lewat internet. Tinggal pesan, bayar dengan cara yang disepakati, lalu tunggu di rumah.
Namun segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti memiliki nilai positif dan negative, namun artikel ini hanya mengulas dari segi manfaat dan nilai positif dari internet, untuk sisi negative penulis tidak menyebutkan secara mendetail. Tapi dapat dilihat secara tersirat tidak tersurat bahwa internet adalah perkembangan teknologi yang memudahkan namun membuat pergaulan manusia berubah dari nilai value yang sebenarnya yaitu berkumpul (bersilaturrahmi).

TEORI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


Pada manusia terutama pada masa anak-anak, proses perkembangan terjadi sangat cepat. Tiga tahun pertama dalam kehidupan anak-anak merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak. Pesatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya setelah akhir tahun ketiga.   Oleh karena golden age merupakan masa yang tepat untuk memberi bekal yang kuat pada anak serta menggali potensi kecerdasan anak sebanyaknya.  Dalam perkembangan anak, pemberian makanan bergizi jelas sangat penting. Namun harus  diperhatikan juga faktor emosi (kasih sayang, rasa aman) dan stimulasi. 
Stimulasi adalah adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi dan anak-anak. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulasi akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Stimulasi yang diberikan pada anak selama tiga tahun pertama (golden age) akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan otaknya dan menjadi dasar  pembentuk kehidupan yang akan datang. Semakin dini stimulasi yang diberikan, maka perkembangan anak akan semakin baik. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka pengetahuan anak akan menjadi luas sehingga perkembangan anak semakin optimal. Disebutkan juga bahwa jaringan otak anak yang banyak mendapat stimulasi akan berkembang mencapai 80% pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika anak tidak pernah diberi stimulasi maka jaringan otak akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan anak menjadi terhambat. Dibawah disajikan grafik perkembangan jaringan otak pada anak yang banyak stimulasi dan tanpa stimulasi. 
Tabel 2. Contoh Stimulasi Perkembangan Anak Berdasarkan Tahapan Usia


I
Bayi 0-1 bulan

1. Ketika bayi rewel dipeluk dengan kasih saying

2. Meletakan benda yang bergerak-gerak di atas bayi

3. Melatih menelungkupkan bayi

4. Mengajak bayi tersenyum
II
Bayi  1-4 bulan

1. Bayi dipeluk, dicium, dinyanyikan lagu dan dibuainya

2. Bayi diajak bicara, menirukan gerak dan mimik bayi, diperdengarkan suara lainnya

3. Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan)

4. Melatih bayi mengenggam
III
Bayi 4-6 bulan

1. Melatih bayi didudukan

2. Melatih bayi menggunakan kedua tangan memegang benda

3. Melatih bayi menirukan bunyi agar ditirukan

4. Melatih bayi menirukan bunyi (main ci-luk-ba, da-da)
IV.
Bayi 6-9 bulan

1. Melatih mengangkat bayi untuk berdiri

2. Melatih bayi memasukan/mengeluarkan benda dari suatu wadah

3. Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya

4. Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan bersama-sama
V.
Bayi 9-12 bulan

1. Melatih bayi berjalan berdiri

2. Melatih bayi menggelindingkan bola

3. Melatih bayi corat-coret menggambar

4. Mengajak bayi makan bersama keluarga
VI
Bayi 12-18 bulan

1. Malatih anak naik turun tangga (rumah)

2. Bermain melempar dan menangkap bola

3. Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh

4. Memberi kesempatan anak  melepas baju
VII
Bayi 18-24 bulan
  
1. Melatih keseimbangan anak berdiri dengan satu kaki bergantian

2. Melatih anak menggambar bulatan, segitiga

3. Melatih anak mau menceritakan apa yang dilihatnya

4. Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air kecil/besar pada tempatnya)

5. Mengajak anak bermain bola dan melompatnya

6. Mengajak untuk ikut bernyanyi
VIII
Bayi 2-3 tahun

1, Melatih anak berdiri dengan satu kaki

2. Melatih anak menyusun balok

3. Melatih anak mengenal bentuk benda dan warnanya

4. Melatih anak tentang kebersihan diri seperti mencuci kaki, buang air kecil/besar di toilet

5. Melatih anak dibaju sendiri

6. Sering mengajak anak keluar (tempat bermain, toko, kebun binatang, dll)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tahapan perkembangan anak berbeda-beda pada setiap tahapan umur sehingga  jenis stimulasi yang diberikan juga berbeda-beda.
Berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam mengurus dan merawat anak dapat menjadi sarana untuk memberikan beraneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan otaknya. Stimulasi yang diberikan  akan diterima oleh panca indera dan selanjutnya akan disampaikan ke otak. Bagi otak maupun panca indera anak yang belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal, stimulasi tersebut merupakan pelajaran baru.  Hal ini akan memicu otak belajar, menganalisa, memahami dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi tersebut. Kegiatan stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk merangsang perkembangan anak seperti melatih gerakan, bicara, berpikir, mandiri serta bergaul. Stimulasi dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga lainnya.  Tujuan stimulasi yaitu membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Paul Maclean dalam penelitiannya menguraikan bahwa di dalam otak memiliki tiga fungsi yang disebut tiga dalam satu otak  (three in one brain), yaitu batang otak, limbik dan korteks (Maclean, 2005 :19). Hubungan ketiganya dalam pendidikan  adalah bahwa jika anak dalam merasa terancam, Maka batang otak akan bereaksi melawan atau menghindar, namun apabila anak merasa nyaman dan diterima maka system limbiknya (emosi) terbuka maka pengetahuan dalam hal ini topi berfikir (korteks) akan mudah mendapatkan pengetahuan dan seorang anak dapat berfikir.